TORANG BISA

Menjadi slogan selama event PON dan Peparnas berlangsung di Papua. Secara arti mungkin itu saya bisa, penggambaran optimisme dari masyarakat Papua bahwa mampu menyelenggarakan kepercayaan yang diembankan pada mereka. Untuk PON sudah terbukti terlewati dengan telah pulangnya kontingen ke daerah masing masing dengan aman dan selamat. Itu hal yang luar biasa, ternyata Papua aman dan damai. Bandara Sentani mampu mendatangkan dan memulangkan tamu yang kurang lebih 30.000 orang. 

Dan sekarang akan mendatangkan sekitar 6.000 orang dimana sekitar 50%nya adalah para disabilitas. Aksesibilitas property sudah menjadi kewajiban internasional untuk tersedia di bangunan bangunan layanan publik baik lembaga pemerintah maupun swasta. Mungkin saat ini dengan semangat untuk penyelengaraan, kedepannya diambil pengalaman harus adanya tersedia akses disabilitas seperti penyediaan lift yang mampu menampung kursi roda, toilet, ram landai yang menyertai tangga berundak. Saat ini hal itu belum mampu terjawab semua, tidak mungkin untuk menyempurnakan itu dalam sekejap. 

Harapan kedepannya paling tidak telah menjadi catatan bagi pihak pemerintah provinsi dan daerah untuk diterapkan menjadi aturan yang berlaku. Apalagi event ini telah menjadi moment menarik bagi mereka yang berminat dalam dunia politik. Setidaknya menyumbang baliho ucapan selamat dan paling tidak lupa adalah foto diri yang terpampang. Ini juga menjadi catatan, ucapan lebih banyak pada event pon tidak demikian pada event peparnas, ini satu hal ketidak tahuan mereka, jangan sampai itu karena ketidak pedulian mereka ada yang level nasionalpun tidak ada empati itu. Kalo torang bisa harusnya itu menjadi catatan, minus 50 bagi mereka. Dan plus bonus 70 bagi torang dari daerah yang sudah memberikan empatinya pada event ini.

Karena perhatian pemerintah pusat melalui Presiden yang luar biasa, itu memberi efek domino kepada para pemimpin daerah untuk memberikan perhatian serupa. Walau diawal ini masih merupakan getok tular, mudahan kedepannya hal itu sudah menjadi bagian dari empati yang harusnya kita tonjolkan. Luar biasa, rencana kehadiran kepala daerah se Indonesia yang konfirmasi kehadiran di Pembukaan atau penutupan. Ini melebihi tingkat kehadiran pada pagelaran serupa 5 tahun silam di Bandung. Padahal daya tarik Bandung lebih besar, karena Bandung ngangenin... itu kalah.
Saat ini pembukaan akan dibuka oleh wakil presiden, karena presiden sedang kunjungan keluar negeri. Padahal konon beliau kejar waktu agar dapat hadir di pembukaan. Karena ada wajib karantina, maka tetap tidak bisa memaksakan. Akhirnya disepakati, pembukaan oleh wapres dan penutupan presiden berkenan hadir. Luar biasa Torang Bisa. Dengan demikian Para Gubernur pun telah banyak yang menyatakan dan konfirmasi kehadirannya. 

Masalah baru timbul, dalam aturan atlet paralimpik wajib di hotel mengacu pada aksesibitas itu. Ketika ketersediaan kamar untuk atlet saja tidak cukup. Ini akan bertambah dengan rencana kehadiran para kepala daerah. Kita serahkan kan pada Torang Bisa. Minggu, hari ibadat. Masih terlihat lenggang ketika saya keluar untuk beberapa pe er yang tersisa. Kordinasi dengan pihak Kodam Cendrawasih, kemungkinan pemakaian fasilitas olahraga dan akomodasi yang ada. Fasilitas olahraga hanya akan digunakan selama masa menunggu sebelum masa tanding. 

Posisi Kodam yang berada di atas bukit yang berhadapan langsung ke teluk Youtefa,dan jauh di sana adalah laut lepas pacific. Alhamdulillah kembali dipertemukan dengan warga "dangdaunan", di posko bertemu dengan prajurit jaga. Orang Kuningan dan orang Garut. Alhamdulillah komunikasi jadi lebih cair. Setelah mendapat informasi yang diperlukan, kami ijin melanjutkan perjalanan. Pak Kolonel yang menerima kami, banyak bercerita tentang kondisi setempat. Beliau memang baru satu tahun, sebelumnya bertugas di Bogor. Sekali lagi menegaskan sempatkan ke posko Skouw perbatasan dengan Papua Nugini. Jalannya bagus dan aman, sekalian melewati jembatan merah. Sarannya kami pertimbangkan, dan utamanya kita sudah harus makan siang. Jayapura, Minggu 31 Oktober 2021

Komentar